1. Padi C4 IR, usia benih terlanjur tua, 40 hari, 2. Padi Hibrida Sadani, usia benih terlanjur tua, 40 hari, 3. Padi Salome (Beras Ketan), usia benih 25 hari. Ketiga varietas tanaman Padi ini ditanam dalam satu lahan, pada musim kemarau, 7 September 2009. Cara penanamannyapun kurang baik dan kurang terawat. Oleh karena itu, maka lahan tersebut dipilih untuk dipakai uji efektifitas pupuk organik cair “Dewi Sri”
Pada usia tanam 20 hari, 27/9/2009, disemprot dengan pupuk organik cair “Dewi Sri”, ternyata, pengamatan 5/10/2009, pertumbuhannya mengalami peningkatan. Pada daunnya tampak waras, hijau segar, dan lentur. Rumpun padi mencapai 55-60 batang anakan. Padahal sebelumnya, seperti umumnya pada Petani lain, rata-rata rumpunnya hanya mencapai 30-35 batang anakan.
Selanjutnya, Ketiga padi ini disemprot 4 kali, setiap 10 hari. Ternyata pada usia 75 hari, perkembangan tanaman padi ini semakin meningkat, dan pertumbuhannya semakin subur. Hal ini membuat kagum rekan-rekan Kelompok Tani “Sido Makmur 3” dan Petani lainnya. Sebab pada batang dan daunnya tampak lebih kuat, kokoh, dan hijau segar walaupun padi sudah tua (kuning).
Pada “Panen Raya Padi” 1/12/2009, terbukti ketiga Padi ini panennya lebih cepat dan hasilnya meningkat 25%-30%, turut menyaksikan Camat Banyubiru, Kepala Desa Kebumen, 4 Petugas Pertanian, Ketua dan Anggota Poktan “Sido Makmur 3”, Beberapa Wakil Poktan, 2 WNA Malaysia yang tertarik dengan kualitas pupuk organik cair Dewi Sri, 2 Wartawan, dll. (Dimuat SUARA MERDEKA, Rabu 2 Desember 2009, hal L, dan WAWASAN, Rabu Wage 2/12/2009, hal 3)
Petani : Komarudin ; Kelompok Tani SIDO MAKMUR 3 ; Lokasi Uji Efektifitas : Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
0 komentar: